Minggu, 25 Oktober 2009

Tapak Lanskap - Sistem transportasi

SISTEM TRANSPORTASI TAPAK SKALA BESAR

PENGERTIAN TRANSPORTASI :

Suatu usaha pemindahan atau pergerakan barang atau orang dari lokasi asal ke lokasi tujuan.

SISTEM TRANSPORTASI KOTA:

Suatu kesatuan daripada elemen-elemen, komponen-komponen yang saling mendukung dan bekerja sama dalam pengadaan transportasi yang melayani wilayah perkotaan

l KOMPONEN UTAMA TRANSPORTASI

l MANUSIA DAN BARANG

l KENDARAAN DAN PETI KEMAS

l JALAN

l TERMINAL

l SISTEM PENGOPERASIAN

l TRAFFIC SYSTEM MANAGEMENT
( TSM )Traffic System Management pada dasarnya berkaitan erat dengan managemen / pengaturan transportasi kota

l TRANSPORTASI

a. Hal yang diperhatikan dalam rencana transportasi ini adalah :

-Arah sirkulasi kendaraan

-Jenis Pemakai jalan

-Dimensi Jalan

-Area parkir

-Material jalan

b. Pengaturan Transportasi ini lebih ditekankan pada 3 hal, yaitu :

1. SISTEM PARKIR

Menyangkut pola serta distribusi fasilitas parkir, berupa :

-parkir di badan jalan (on-street parking)

-lapangan parkir (parking ground)

-gedung parkir (parking building)

-parkir di bawah tanah (basement parking)

2. SIRKULASI KENDARAAN

Berkaitan erat dengan Rencana Transportasi kota, mencakup jalanraya dan jalan-jalan utama rute angkutan umum, jalan kereta api, dan bandar udara. Di dalam perencanaan sirkulasi kota dalam kawasan permukiman, semua jalur kendaraan diintegrasikan untuk memindahkan orang dan barang di dalam dan di sekitar daerah perkotaan.

POLA JARINGAN JALAN

Ada 5 Pola Jaringan Jalan yang dapat diaplikasikan dalm Kawasan permukiman , yaitu :

l Gridion

l Court

l Loop

l Curva-Linear

l Cul-de-sac

JARINGAN JALAN

Macam-macam Jaringan Jalan berdasar Klasifikasinya :

  1. Jalan Arteri primer
  2. Jalan Arteri Sekunder
  3. Jalan Kolektor
  4. Jalan Bebas Hambatan

3. SIRKULASI MANUSIA

- Mempertimbangkan arus pergerakan manusia dari dimana pertama dia bergerak sampai pada tujuannya.

- Selain itu diperhatikan titik-titik pusat pergerakan manusia.

- Sirkulasi manusia mengikuti sirkulasi jalan.

- Besar kecilnya dimensi jalur sirkulasi ini ditentukan dari tingkat aktivitas manusia pada ruas jalan tersebut.

SIRKULASI MANUSIA

Dibedakan menjadi :

- Sirkulasi sejajar ruas jalur kendaraan, yang merupakan jalur pedestrian

- Sirkulasi tegaklurus jalur jalan, dimana disediakan fasilitas penyeberangan jalan tergantung besarnya tingkat aktivitas pergerakan manusia dan tingkat jalan yang dilewatinya.

MASALAH TRANSPORTASI DI INDONESIA

-Kemacetan lalu lintas di kota-kota besar karena pertambahan panjang jalan tidak sesuai dengan pertambahan jumlah kendaraan bermotor

-Kendaraan sarana angkutan publik masih kurang dibandingkan dengan kendaraan pribadi, baik di kota-kota besar maupun kota kecil

MASALAH TRANSPORTASI DI INDONESIA

-Kurangnya sarana transportasi / jalan (darat dan air) yang menghubungkan tempat-tempat terpencil

-Kurangnya perawatan dan kualitas jalan serta jumlah kendaraan angkutan di daerah-daerah terpencil

BacaSelengkapnya...

Tapak Lanskap - Pengolahan Bentuk Lahan

PENGOLAHAN BENTUK LAHAN

GRADING



KONSEP GRADING HARUS MEMPERKUAT PROYEK SECARA KESELURUHAN DAN BUKAN MERUSAK.

KONSEP GRADING YANG PENTING : DRAINASE POSITIF

YANG SECARA PRINSIP MENGATUR AIR HUJAN AGAR MENGALIR MENJAUHI STRUKTUR/ BANGUNAN/ DAERAH KEGIATAN

CARANYA : MEMBUAT MODEL STUDI TOFOGRAFI.


DEFINISI ISTILAH DALAM GRADING

KEMIRINGAN/ GRADE : PROSENTASE KENAIKAN ATAU PENURUNAN KETINGGIAN SETIAP JARAK 100M


MAHKOTA JALAN / CROWN : KETINGGIAN PUNGGUNG JALAN YAITU PERBEDAAN KETINGGIAN ANTARA PUNGGUNG JALAN DAN TEPI JALAN DALAM POTONGAN MELINTANG. GUNA UNTUK MENGHINDARI GENANGAN AIR HUJAN


SLOPE LINTANG : KEMIRINGAN JALAN SETAPAK DALAM PROSEN. GUNA UNTUK MEMBERSIHKAN AIR UNTUK PERMUKAAN PERKERASAN JALAN


KEMIRINGAN INJAKAN : PADA ANAK TANGGA, UNTUK MENGALIRKAN AIR AGAR ANAK TANGGA CEPAT KERING DIHITUNG DALAM CM PER M


KECONDONGAN / BATTER : BESARNYA PENYIMPANGAN DARI ARAH VERTIKAL

MISAL 5 CM PER 0.5 M UNTUK SUATU PERMUKAAN VERTIKAL –DINDING


SLOPE : RASIO ANTARA JARAK/ PANJANG HORISONTAL DAN VERTIKAL

SLOPE MAKSIMUM :

BATU KOSONG ½ : 1

KRIKIL KOSONG 1½ : 1

TANAH PADAT 1 ½ :1

Tanah gembur 2 : 1

HALAMAN RUMPUT 3 : 1

GALIAN DAN URUGAN : APABILA KONTUR BARU DITARIK KEBELAKANG MASUK KEDALAM SLOPE ASALNYA BERARTI GALIAN, APABILA KONTUR BARU DIPINDAH KELUAR DARI SLOPE ASAL BERARTI URUGAN


TUJUAN PERHITUNGAN PEKERJAAN TANAH ADALAH UNTUK MENCARI KESEIMBANGAN ANTARA BANYAKNYA URUGAN DAN GALIAN (APAKAH TAMBAH TANAH URUG ATAU BUANG TANAH KELUAR TAPAK)


TITIK DASAR KETINGGIAN (PADA TAPAK)


HAL POKOK YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM PERENCANAAN BENTUK LAHAN. UNTUK MEMPEROLEH POLA DRAINASE POSITIF

STUDI INI MENGIKUTI : RENCANA TATA GUNA LAHAN, SIRKULASI, STUDI BENTUK VISUAL DENGAN PETA DASAR PETA TOFOGRAFI

STUDI INI UNTUK TATA LETAK BANGUNAN MAUPUN SIRKULASI


FAKTOR2 YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN KETINGGIAN TITIK PERCOBAAN AWAL :

  1. 1. TETAPKAN KETINGGIAN LANTAI DASAR BANGUNAN. DIAMBIL DARI PERMUKAAN HALAMAN. (X CM)

  2. 2. COCOKKAN DENGAN KETINGGIAN LANTAI BANGUNAN YANG ADA, HUBUNGKAN HALAMAN YG DIBENTUK DGN HALAMAN TETANGGA, JGN SAMPAI ADA PERUBAHAN ALIRAN AIR HUJAN

  3. 3. HUBUNGKAN KETINGGIAN2 PERMUKAAN JALAN, JALAN SETAPAK, PARKIR, DENGAN KETINGGIAN LANTAI SEHINGGA TERCAPAI DRINASE POSITIF

  4. 4. PERTAHANKAN POHON2 EKSISSTING YANG SUDAH BESAR DGN SISTEM “ TEBANG PILIH”

  5. 5. TELITI LAGI TAPAK UNTUK MENGHINDARI MASALAH/ KESULITAN DRAINASE KARENA BATU DLL.

  6. 6. UNTUK MENGHEMAT BIAYA HINDARI DINDING PENAHAN TANAH / TALUD YANG TIDAK PERLU KECUALI TERPAKSA

  7. 7. USAHAKAN ADANYA KESEIMBANGAN GALIAN DAN URUGAN, TIDAK PERLU ANGKUT TANAH KELUAR/ KEDALAM TAPAK


PEMBERIAN TANDA TITIK2 KETINGGIAN FINAL HARUS DITEMPATKAN PADA LOKASI BERIKUT :

  1. 1. LANTAI DASAR SETIAP BANGUNAN
  2. 2. SEMUA SUDUT BANGUNAN DAN TEMPAT PENCAPAIAN YANG DITUJU
  3. 3. SUDUT2 TEMPAT PARKIR, TERAS DAN PERKERASAN LAINNYA
  4. 4. SUDUT PADA PUNCAK DAN DASAR TANGGA
  5. 5. PUNCAK DAN DASAR TEPIJALAN DAN SELOKAN
  6. 6. PADA BATU ATAU DASAR POHON BESAR
  7. 7. BIBIR DAN DASAR STRUKTUR SISTEM DRAINASE, BAK PENAMPUNG, LUBANG SALURAN DAN SANITASI DAN PIPANYA


JENIS PENGGUNAAN KEMIRINGAN YANG DIINGINKAN

MAX MIN

JALAN 8% 0.5%

TEMPAT PARKIR 5% 0.5%

JALAN SETAPAK KE BANGUNAN 4% 1%

TERAS/ HALL MASUK BANG 2% 1%

JALAN SETAPAK KOLEKTOR 8% 1%

RAMPS 10% 1%

LAP RUMPUT UTK REKREASI 3% 2%

LEKUKAN ALUR AIR HUJAN 10% 2%

LERENG DNG RUMPUT SLOPE 3:1


PENETAPAN KEMIRINGAN LAHAN UNTUK DRAINASE POSITIF

RUMUS : G = L T / J ADALAH RUMUS UNTUK MEMANIPULASI GARIS KONTUR


G : PROSENTASE KEMIRINGAN

L T : BEDA TINGGI

J : JARAK HORISONTAL ANTARA 2 TITIK


CONTOH : G = L T / J

G = 2 M / 200M

G= 1%




SISTEM PENGOLAHAN LAHAN (GRADING )

Pengertian grading (perataan) merupakan suatu bagian fungsional dan estetik yang penting dari pengintegrasian tapak, ruang, dan struktur.

Grading dibagi menjadi dua :

1.grading minor : proses pembentuk kontur dengan mengambil bagian atas lahan (topsoil) agar dapat mengalirkan air.

2. grading major : metode untuk menyesuaikan kontur ketika titik ketinggian final hanya bisa didapat dengan menghilangkan bagian subsoil (bagian bawah topsoil).

Tujuan grading adalah sebagai berikut :

1.Mengembangkan tapak bangunan yang menarik sesuai dan ekonomis.

2. Memberikan pencapaian yang aman, nyaman, dan fungsional ke seluruh tapak, untuk penggunaan dan pemeliharaan.

3. Membagi limpasan permukaan dari tapak tanpa mengakibatkan erosi dan

sedimentasi atau mengumpulkannya untuk keperluan ciri air, cekungan

Lumpur, atau irigasi.

4. Membagi aliran air permukaan maupun air bawah permukaan menjauhi bangunan dan perkerasan trotoar untuk menghindari kejenuhan lapisan dasar, yang dapat merusak struktur bangunan atau melemahkan perkerasan.

5. Mempertahankan sifat alamiah dari tapak dan untuk menentukan peil yang sesuai dalam mempertahankan pepohonan yang ada.

6. Mendapatkan perimbangan kupasan dan urugan yang optimum pada tapak;

7.Menghindari daerah urugan yang akan berakibat penambahan

kedalaman atau ketidakstabilan pondasi bangunan atau lapisan dasar suatu perkerasan.

8. Menghindari timbulnya penampang bergelombang untuk jalan, trotoar, dan

perkerasan lainnya.

9. Menghindari pembuatan bantaran tanah yang memerlukan biaya pengendalian erosi yang tinggi. Kecuali di tempat-tempat yang benar- benar diperlukan, sebagai pengganti dinding penahan yang mahal.

10. Menetapkan pelandaian akhir setinggi mungkin pada tempat-tempat

ditemukannya batuan didekat permukaan tanah sehingga mengurangi biaya galian utilitas dan galian lainnya serta menyempurnakan kondisi tumbuh bagi vegetasi.

11. Menghindari limpasan air ke jalan.

Fungsi grading adalah sebagai berikut.

a. Drainase,

untuk menghindari masalah-masalah yang bersangkutan dengan

iklim, terutama menghindari bahaya banjir.

b. Menyediakan Jalan Penghubung,

jalan pencapaian yang memadai bagi pejalan kaki dan kendaraan adalah suatu persyaratan fungsional utama. Kemudahan pada pencapian langsung mempengaruhi banyaknya penggunaan yang akan di terima tapak, sementara pencapaian yang membingungkan akan memperkecil penggunaan.

c. Membuat Lebih Banyak Bagian Tapak Dapat Dipergunakan,

pembentukkan muka tanah untuk membuat lebih banyak lahan yang dapat

dipakai dengan cara mengurangi kecuraman.

Pembentukkan muka tanah (pengubahan lahan yang curam menjadi lebih

landai) sehingga dapat memberi ruang yang diperlukan untuk struktur, ruang

terbuka, lapangan parkir atau lapangan rekreasi.

d. Mengurangi Kebutuhan - Kebutuhan Pemeliharaan,

Pembentukkan muka tanah dapat mengurangi banyaknya pemeliharaan

terhadap tapak (dalam hal drainase, maintenance, penggenangan, maupun

pencegahan bahaya erosi).

e. Untuk Melestarikan Keistimewaan – Keistimewaan Tapak

Melestarikan keistimewaan tapak dan elemen-elemennya yaitu sungai, kolam,

jalan, vegetasi, dll.

f. Meningkatkan Kualitas Estetik Tapak

Pembentukkan muka tanah yang halus dari sebuah tapak menunjang banyak terhadap kualitas tapak terutama dalam keseimbangan proporsi diantara ruang – ruang terbuka dan sekitarnya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan grading adalah


a. Kondisi tanah

Kondisi karakteristik struktur tanah akan mempengaruhi grading yang dibentuk.

Karakteristik tanah dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu

-Karakteristik tanah pertanian

-Karakteristik tanah dalam arti geologi (memiliki jenis, struktur, dan

klasifikasi yang berbeda satu dengan yang lainnya)

-Karakteristik tanah dalam arti rekayasa (memiliki kekuatan dan daya

dukung tertentu terhadap bangunan keras di atasnya atau

pembangunan secara fisik lainnya)

Pengaruh kondisi tanah terhadap grading adalah upaya agar muka tanah yang dibentuk dapat terhindar dari bahaya longsor dan sekaligus menjaga keamanan muka tanah.


b. Peta dasar

Merupakan peta topografi dengan skala dan ukuran yang jelas dan akurat

(biasanya menggunakan skala 1:1000 atau 1:500)


c. Gambaran bentuk tapak

Penggambaran bentuk kontur dalam tapak merupakan garis-garis putus

yang tersusun dengan notasi ukuran yang menunjukkan ketinggian muka

tanah. Ini menunjukkan bentuk dari muka tanah bila kita memproyeksikan

garis tersebut ke dalam gambar potongan. Arsitek lansekap perlu

menghayati bentukan dari garis-garis kontur tersebut agar mempunyai

gambaran terhadap bentuk muka tanah.

BacaSelengkapnya...

Tapak Lanskap - Sistem Sirkulasi

S I S T E M S I R K U L A S I

Adalah prasarana penghubung vital yang menghubungkan berbagai kegiatan dan penggunaan di atas lahan.

Dalam tapak, sistem sirkulasi membentuk hirarki arus lalu lintas serta menentukan skala jalan, dari jalan utama ke jalan lokal di dalamnya dan menghubungkannya dengan jaringan jalan di luar tapak serta menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan kendaraan dan pejalan kaki di atas dan di sekitar tapak


MACAM SISTEM SIRKULASI :

1.Sirkulasi Manusia

2. Sirkulasi Kendaraan

3. Sirkulasi Barang


SIRKULASI PEJALAN KAKI
Pergerakan manusia nantinya akan mempengaruhi sistem sirkulasi dalam tapak. Sirkulasi manusia dapat berupa pedestrian atau plaza yang membentuk hubungan erat dengan aktivitas kegiatan di dalam tapak. Hal yang perlu diperhatikan, antara lain lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu jalan, dan fasilitas penyeberangan.


SIRKULASI KENDARAAN

Secara hierarki dibagi menjadi 2 jalur kendaraan, yaitu:

Jalur distribusi, jalur untuk gerak perpindahan lokasi (jalur cepat)

Jalur akses, jalur yang melayani hubungan jalan dengan pintu masuk bangunan

Kedua jalur tersebut perlu dipisah untuk memperlancar lalu lintas. Fasilitas penunjang berupa rambu-rambu lalu lintas dan ruang parkir harus disesuaikan dengan ruang yang tersedia.


KRITERIA JALAN RAYA


JARINGAN PRIMER

-Jalan arteri primer

-Jalan kolektor primer

-Jalan lokal atau lingkungan primer


JARINGAN SEKUNDER
-Jalan arteri sekunder
-Jalan kolektor sekunder
-Jalan lokal / lingkungan sekunder


NAMA-NAMA BAGIAN JALAN

1. DAERAH MILIK JALAN
2. DAERAH MANFAAT JALAN
3. DAERAH PENGAWASAN JALAN
4. BAHU JALAN
5. BADAN JALAN


SISTEM GRID

Biasanya terjadi karena adanya perpotongan jalan yang saling tegak lurus satu sama lain dengan lebar jalan yang rata-rata sama. Biasanya digunakan pada lahan yang datar atau sedikit bergelombang, dan tidak jarang penerapannya kurang baik, serta menghasilkan pemandangan yang monoton atau penanganan topografi yang kurang simpatik.


S I S T E M L I N E A R

Pada dasarnya sistem linier merupakan pola garis lurus yang menghubungkan dua titik penting. Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang cenderung terjadi pada sistem ini, maka diadakan suatu penyaluran yang dikenal dengan “sistem loop”, suatu jalan “melambung” yang keluar dari jalur utama tadi di titik yang lain.

S I S T E M R A D I A L

Suatu sistem radial mengarahkan lalu lintas menuju suatu pusat umum yang padat dengan berbagai aktivitas. Karena pusat itu bersifat tetap dan kaku sehingga sukar diubah, untuk mengatasi hal tersebut di beberapa tempat di bagian luar daerah pusat sering ditambah dengan sistem “Ring”. Sistem Ring dapat memberi kesempatan jalan keluar bagi arus lalu lintas yang bermaksud melewati daerah pusat tersebut.


SISTEM KURVALINIER

Sistem kurvalinier merupakan gabungan dari pola garis lurus dan garis lengkung, yang memanfaatkan topografi, dengan cara mengikuti bentuk lahan sedekat mungkin. Pada sistem kurvalinier jalan-jalan tembusnya lebih sedikit dibanding dengan sistem grid, cul-de-sac, atau jalan buntu yang mempunyai panjang maksimum 150 meter, sering digunakan.


P A R K I R

Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sekedar bergantung keadaan dan kebutuhannya (Wicaksono, 1989)

Luas dari tempat parkir tergantung dari beberapa variabel :

•Jumlah pemilikan kendaraan

•Jenis kegiatan dari pusat aktivitas yang akan dilayani


Menurut macamnya parkir dibedakan menurut cara penempatannya :

a. Parkir tepi (on street parking)

Parkir tepi ini menguntungkan bagi pengunjung yang menginginkan dekat dengan tempat yang dituju. Tapi idealnya parkir sistem ini harus dihindari, karena akan mengurangi lebar efektif jalan, yang seharusnya diperlukan untuk kendaraan bergerak


b. Parkir di luar jalan (off street parking)

Parkir di luar jalan adalah jenis parkir yang mengambil tempat pada suatu area diluar badan jalan. Parkir jenis ini umumnya mengambil tempat di pelataran parkir umum, tempat parkir khusus yang terbuka untuk umum dan tempat parkir khusus yang terbatas untuk keperluan sendiri. Seperti pada perkantoran, hotel, bank dsb. BacaSelengkapnya...

Tapak Lanskap - Pengertian Tapak Besar

Pengertian tapak besar

Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas – batas yang jelas, berikut kondisi permukaan dan ciri – ciri istimewa yang dimiliki oleh lahan tersebut. Sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan sekumpulan jaringan yang sangat aktif yang terus berkembang yang jalin menjalin dalam perhubungan – perhubungan yang rumit.


Pemilihan tapak skala besar

Penyelidikan tapak yang dilakukan bersamaan dengan formulai sasaran-sasaran program dapat menjamin fleksibilitas pemanfaatan potensi tapak serta pemaduan bentuk-bentuk alam ataupun buatan pada rancangannya.Penyusunan program didasarkan pada studi tentang berbagai faktor seperti persyaratan serta ukuran tapak, tipe-tipe bangunan serta konstruksi tapak dan penggunaan bahan.


Faktor – faktor yang mempengaruhi analisis tapak beserta lingkungannya mencakup:

Faktor alam

Proses geologi yang mempengaruhi tapak yaitu proses pembentukan, jenis batuan di bawah permukaan tanah, kedalaman lapisan tanah keras.


Angin Laminer

Adalah angina yang berlapis-lapis, tiap lapisan mengalir pada suatu jarak yang konstan dari lapisan-lapisan di atas dan dibawahnya, serta kecepatan dan arah dari lapisan-lapisan tersebut tidak berubah-ubah.

Angin Terpisah

Angin terpisah tercipta bila ada perbedaan pada momentum terjadi diantara lapisan-lapisan dari angin laminar yang disebabkan karena adanya perubahan pada topografi yang menyebabkan lapisan terendah mempercepat dan terpisah karena ia memperoleh peyisipan yang lebih ketat diantara permukaan tanah dengan lapisan udara diatasnya.


Angin Turbulen

Angin terpisah tercipta apabila suatu perbedaan pada momentum terjadi di antara lapisan-lapisan dari angin laminer dikarenakan suatu perubahan pada topografi yang menyebabkan lapisan terendah mempercepat dan terpisah karena memperoleh penyisipan yang lebih ketat diantara permukaan tanah dengan lapisan udara yang di atasnya sebagaimana lapisan dasar mempercepat, ia meninggalkan suatu rongga dibelakangnya, dan pola angin mengikuti perubahan untuk mengisi rongga itu, menciptakan turbulensi. Profil disebuah bukit dan lembah menciptakan variasi-variasi yang didasarkan kepada kecuraman dan orientasi kelandaian atau berkenaan dengan pola-pola yang berpengaruh.


Hidrografi

Pola drainase pada tapak dapat berpengaruh besar pada perancangan tapak

Unsur hidrografis mempunyai peranan utama dalam pembuatan sistem drainase tapak dengan memanfaatkan pola drainase daerah aliran air yang ada.


Margasatwa

Kehidupan binatang liar harus dipertimbangkan khususnya dalam pemilihan tapak untuk kebun raya atau daerah rekreasi. Binatang-binatang liar juga dapat menambah warna yang semarak, bentuk serta gerakan-gerakan pada lansekap.


Tanah

-Kecocokan bagi landasan struktur, bahan-bahan tumbuh-tumbuhan yang menunjang

-Tipe dan kondisi : tanah lempung, pasir, lumpur, berat atau ringan, kompak atau berpori

-Perubahan-perubahan pada tipe tanah diseluruh tapak

-Keasaman atau kebasaan

-Lapisan humus pada tapak

-Kemampuan tanah untuk menyerap air

-Kemampuan tanah untuk mencegah erosi


Topografi

-Faktor yang mempengaruhi pemilihan tapak berdasarkan topografi tapak sebagai berikut :

-Kecuraman atau kedataran

-Keseragaman

-Perhubungan terhadap permukaan-permukaan disekitarnya

-Elemen-elemen yang ada yang permukaannya tidak dapat diubah-tempat-tempat dimana pembentukan permukaan baru harus memenuhi karakter yang ada

-Erosi

-Orientasi kelandaian / lereng.


Topografi berupa peta topografi dan analisis slope:


Survey topografi

Untuk tapak yang meliputi wilayah yang cukup luas seperti taman kota dan kebun raya metode yang sering digunakan yaitu survey udara.


Gangguan-gangguan

Gangguan-gangguan di luar tapak yang bersifat visual, pendengaran, dan bau serta yang menyangkut resiko keamanan dan keselamatan harus diperhatikan


FAKTOR KULTUR

Tata guna lahan yang ada dan gangguan dari luar

Pada tapak, pola tata guna lahan yang ada perlu ditandai secara khusus, yaitu fasilitas lingkungan publik maupun semipublik seperti perumahan, perdagangan, industri, GSB perlu diinventarisasi untuk mengetahui arah pengembangannya secara menyeluruh.


FAKTOR ESTETIKA

Bentuk – Bentuk Alam

Bentuk – bentuk lahan, batu karang, cadas yang menjorok ke depan, batu – batu, danau, sungai, kolam, atau hutan, sering mempunyai pemandangan yang bagus dan mungkin dapat disatukan dengan bentuk arsitektur dalam suatu pengembangan tapak.

Pemandangan dan Vista

Vista adalah pemandangan yang terbatasi, biasanya diarahkan kepada suatu ruang atau halaman elemen terminal. Vista di kendalikan keseluruhannya oleh perancang.suatu vista dapat berupa bagian dari suatu pemandangan keseluruhan, mungkin dialami oleh suatu skala yang lebih kecil. Suatu vista tidak mengagumkan, mengesankan, atau didominasi tapak : vista dapat dirancang pada suatu skala yang lebih kecil.

BacaSelengkapnya...

KLIK --> LIHAT --> BAYAR !! GAMPANG BGT DAPET DUIT NEH. .

KLIK ---> LIHAT ----> BAYAR !! CARA GAMPANG DAPET DUIT. . .