PENGOLAHAN BENTUK LAHAN
GRADING
KONSEP GRADING HARUS MEMPERKUAT PROYEK SECARA KESELURUHAN DAN BUKAN MERUSAK.
KONSEP GRADING YANG PENTING : DRAINASE POSITIF
YANG SECARA PRINSIP MENGATUR AIR HUJAN AGAR MENGALIR MENJAUHI STRUKTUR/ BANGUNAN/ DAERAH KEGIATAN
CARANYA : MEMBUAT MODEL STUDI TOFOGRAFI.
DEFINISI ISTILAH DALAM GRADING
KEMIRINGAN/ GRADE : PROSENTASE KENAIKAN ATAU PENURUNAN KETINGGIAN SETIAP JARAK 100M
MAHKOTA JALAN / CROWN : KETINGGIAN PUNGGUNG JALAN YAITU PERBEDAAN KETINGGIAN ANTARA PUNGGUNG JALAN DAN TEPI JALAN DALAM POTONGAN MELINTANG. GUNA UNTUK MENGHINDARI GENANGAN AIR HUJAN
SLOPE LINTANG : KEMIRINGAN JALAN SETAPAK DALAM PROSEN. GUNA UNTUK MEMBERSIHKAN AIR UNTUK PERMUKAAN PERKERASAN JALAN
KEMIRINGAN INJAKAN : PADA ANAK TANGGA, UNTUK MENGALIRKAN AIR AGAR ANAK TANGGA CEPAT KERING DIHITUNG DALAM CM PER M
KECONDONGAN / BATTER : BESARNYA PENYIMPANGAN DARI ARAH VERTIKAL
MISAL 5 CM PER 0.5 M UNTUK SUATU PERMUKAAN VERTIKAL –DINDING
SLOPE : RASIO ANTARA JARAK/ PANJANG HORISONTAL DAN VERTIKAL
SLOPE MAKSIMUM :
BATU KOSONG ½ : 1
KRIKIL KOSONG 1½ : 1
TANAH PADAT 1 ½ :1
Tanah gembur 2 : 1
HALAMAN RUMPUT 3 : 1
GALIAN DAN URUGAN : APABILA KONTUR BARU DITARIK KEBELAKANG MASUK KEDALAM SLOPE ASALNYA BERARTI GALIAN, APABILA KONTUR BARU DIPINDAH KELUAR DARI SLOPE ASAL BERARTI URUGAN
TUJUAN PERHITUNGAN PEKERJAAN TANAH ADALAH UNTUK MENCARI KESEIMBANGAN ANTARA BANYAKNYA URUGAN DAN GALIAN (APAKAH TAMBAH TANAH URUG ATAU BUANG TANAH KELUAR TAPAK)
TITIK DASAR KETINGGIAN (PADA TAPAK)
HAL POKOK YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM PERENCANAAN BENTUK LAHAN. UNTUK MEMPEROLEH POLA DRAINASE POSITIF
STUDI INI MENGIKUTI : RENCANA TATA GUNA LAHAN, SIRKULASI, STUDI BENTUK VISUAL DENGAN PETA DASAR PETA TOFOGRAFI
STUDI INI UNTUK TATA LETAK BANGUNAN MAUPUN SIRKULASI
FAKTOR2 YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN DALAM PENETAPAN KETINGGIAN TITIK PERCOBAAN AWAL :
- 1. TETAPKAN KETINGGIAN LANTAI DASAR BANGUNAN. DIAMBIL DARI PERMUKAAN HALAMAN. (X CM)
- 2. COCOKKAN DENGAN KETINGGIAN LANTAI BANGUNAN YANG ADA, HUBUNGKAN HALAMAN YG DIBENTUK DGN HALAMAN TETANGGA, JGN SAMPAI ADA PERUBAHAN ALIRAN AIR HUJAN
- 3. HUBUNGKAN KETINGGIAN2 PERMUKAAN JALAN, JALAN SETAPAK, PARKIR, DENGAN KETINGGIAN LANTAI SEHINGGA TERCAPAI DRINASE POSITIF
- 4. PERTAHANKAN POHON2 EKSISSTING YANG SUDAH BESAR DGN SISTEM “ TEBANG PILIH”
- 5. TELITI LAGI TAPAK UNTUK MENGHINDARI MASALAH/ KESULITAN DRAINASE KARENA BATU DLL.
- 6. UNTUK MENGHEMAT BIAYA HINDARI DINDING PENAHAN TANAH / TALUD YANG TIDAK PERLU KECUALI TERPAKSA
- 7. USAHAKAN ADANYA KESEIMBANGAN GALIAN DAN URUGAN, TIDAK PERLU ANGKUT TANAH KELUAR/ KEDALAM TAPAK
PEMBERIAN TANDA TITIK2 KETINGGIAN FINAL HARUS DITEMPATKAN PADA LOKASI BERIKUT :
- 1. LANTAI DASAR SETIAP BANGUNAN
- 2. SEMUA SUDUT BANGUNAN DAN TEMPAT PENCAPAIAN YANG DITUJU
- 3. SUDUT2 TEMPAT PARKIR, TERAS DAN PERKERASAN LAINNYA
- 4. SUDUT PADA PUNCAK DAN DASAR TANGGA
- 5. PUNCAK DAN DASAR TEPIJALAN DAN SELOKAN
- 6. PADA BATU ATAU DASAR POHON BESAR
- 7. BIBIR DAN DASAR STRUKTUR SISTEM DRAINASE, BAK PENAMPUNG, LUBANG SALURAN DAN SANITASI DAN PIPANYA
JENIS PENGGUNAAN KEMIRINGAN YANG DIINGINKAN
MAX MIN
JALAN 8% 0.5%
TEMPAT PARKIR 5% 0.5%
JALAN SETAPAK KE BANGUNAN 4% 1%
TERAS/ HALL MASUK BANG 2% 1%
JALAN SETAPAK KOLEKTOR 8% 1%
RAMPS 10% 1%
LAP RUMPUT UTK REKREASI 3% 2%
LEKUKAN ALUR AIR HUJAN 10% 2%
LERENG DNG RUMPUT SLOPE 3:1
PENETAPAN KEMIRINGAN LAHAN UNTUK DRAINASE POSITIF
RUMUS : G = L T / J ADALAH RUMUS UNTUK MEMANIPULASI GARIS KONTUR
G : PROSENTASE KEMIRINGAN
L T : BEDA TINGGI
J : JARAK HORISONTAL ANTARA 2 TITIK
CONTOH : G = L T / J
G = 2 M / 200M
G= 1%
SISTEM PENGOLAHAN LAHAN (GRADING )
Pengertian grading (perataan) merupakan suatu bagian fungsional dan estetik yang penting dari pengintegrasian tapak, ruang, dan struktur.
Grading dibagi menjadi dua :
1.grading minor : proses pembentuk kontur dengan mengambil bagian atas lahan (topsoil) agar dapat mengalirkan air.
2. grading major : metode untuk menyesuaikan kontur ketika titik ketinggian final hanya bisa didapat dengan menghilangkan bagian subsoil (bagian bawah topsoil).
Tujuan grading adalah sebagai berikut :
1.Mengembangkan tapak bangunan yang menarik sesuai dan ekonomis.
2. Memberikan pencapaian yang aman, nyaman, dan fungsional ke seluruh tapak, untuk penggunaan dan pemeliharaan.
3. Membagi limpasan permukaan dari tapak tanpa mengakibatkan erosi dan
sedimentasi atau mengumpulkannya untuk keperluan ciri air, cekungan
Lumpur, atau irigasi.
4. Membagi aliran air permukaan maupun air bawah permukaan menjauhi bangunan dan perkerasan trotoar untuk menghindari kejenuhan lapisan dasar, yang dapat merusak struktur bangunan atau melemahkan perkerasan.
5. Mempertahankan sifat alamiah dari tapak dan untuk menentukan peil yang sesuai dalam mempertahankan pepohonan yang ada.
6. Mendapatkan perimbangan kupasan dan urugan yang optimum pada tapak;
7.Menghindari daerah urugan yang akan berakibat penambahan
kedalaman atau ketidakstabilan pondasi bangunan atau lapisan dasar suatu perkerasan.
8. Menghindari timbulnya penampang bergelombang untuk jalan, trotoar, dan
perkerasan lainnya.
9. Menghindari pembuatan bantaran tanah yang memerlukan biaya pengendalian erosi yang tinggi. Kecuali di tempat-tempat yang benar- benar diperlukan, sebagai pengganti dinding penahan yang mahal.
10. Menetapkan pelandaian akhir setinggi mungkin pada tempat-tempat
ditemukannya batuan didekat permukaan tanah sehingga mengurangi biaya galian utilitas dan galian lainnya serta menyempurnakan kondisi tumbuh bagi vegetasi.
11. Menghindari limpasan air ke jalan.
Fungsi grading adalah sebagai berikut.
a. Drainase,
untuk menghindari masalah-masalah yang bersangkutan dengan
iklim, terutama menghindari bahaya banjir.
b. Menyediakan Jalan Penghubung,
jalan pencapaian yang memadai bagi pejalan kaki dan kendaraan adalah suatu persyaratan fungsional utama. Kemudahan pada pencapian langsung mempengaruhi banyaknya penggunaan yang akan di terima tapak, sementara pencapaian yang membingungkan akan memperkecil penggunaan.
c. Membuat Lebih Banyak Bagian Tapak Dapat Dipergunakan,
pembentukkan muka tanah untuk membuat lebih banyak lahan yang dapat
dipakai dengan cara mengurangi kecuraman.
Pembentukkan muka tanah (pengubahan lahan yang curam menjadi lebih
landai) sehingga dapat memberi ruang yang diperlukan untuk struktur, ruang
terbuka, lapangan parkir atau lapangan rekreasi.
d. Mengurangi Kebutuhan - Kebutuhan Pemeliharaan,
Pembentukkan muka tanah dapat mengurangi banyaknya pemeliharaan
terhadap tapak (dalam hal drainase, maintenance, penggenangan, maupun
pencegahan bahaya erosi).
e. Untuk Melestarikan Keistimewaan – Keistimewaan Tapak
Melestarikan keistimewaan tapak dan elemen-elemennya yaitu sungai, kolam,
jalan, vegetasi, dll.
f. Meningkatkan Kualitas Estetik Tapak
Pembentukkan muka tanah yang halus dari sebuah tapak menunjang banyak terhadap kualitas tapak terutama dalam keseimbangan proporsi diantara ruang – ruang terbuka dan sekitarnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan grading adalah
a. Kondisi tanah
Kondisi karakteristik struktur tanah akan mempengaruhi grading yang dibentuk.
Karakteristik tanah dibagi dalam 3 (tiga) kategori, yaitu
-Karakteristik tanah pertanian
-Karakteristik tanah dalam arti geologi (memiliki jenis, struktur, dan
klasifikasi yang berbeda satu dengan yang lainnya)
-Karakteristik tanah dalam arti rekayasa (memiliki kekuatan dan daya
dukung tertentu terhadap bangunan keras di atasnya atau
pembangunan secara fisik lainnya)
Pengaruh kondisi tanah terhadap grading adalah upaya agar muka tanah yang dibentuk dapat terhindar dari bahaya longsor dan sekaligus menjaga keamanan muka tanah.
b. Peta dasar
Merupakan peta topografi dengan skala dan ukuran yang jelas dan akurat
(biasanya menggunakan skala 1:1000 atau 1:500)
c. Gambaran bentuk tapak
Penggambaran bentuk kontur dalam tapak merupakan garis-garis putus
yang tersusun dengan notasi ukuran yang menunjukkan ketinggian muka
tanah. Ini menunjukkan bentuk dari muka tanah bila kita memproyeksikan
garis tersebut ke dalam gambar potongan. Arsitek lansekap perlu
menghayati bentukan dari garis-garis kontur tersebut agar mempunyai
gambaran terhadap bentuk muka tanah.
0 komentar:
Posting Komentar