S I S T E M S I R K U L A S I
Adalah prasarana penghubung vital yang menghubungkan berbagai kegiatan dan penggunaan di atas lahan.
Dalam tapak, sistem sirkulasi membentuk hirarki arus lalu lintas serta menentukan skala jalan, dari jalan utama ke jalan lokal di dalamnya dan menghubungkannya dengan jaringan jalan di luar tapak serta menggambarkan seluruh pola-pola pergerakan kendaraan dan pejalan kaki di atas dan di sekitar tapak
MACAM SISTEM SIRKULASI :
1.Sirkulasi Manusia
2. Sirkulasi Kendaraan
3. Sirkulasi Barang
SIRKULASI PEJALAN KAKI
Pergerakan manusia nantinya akan mempengaruhi sistem sirkulasi dalam tapak. Sirkulasi manusia dapat berupa pedestrian atau plaza yang membentuk hubungan erat dengan aktivitas kegiatan di dalam tapak. Hal yang perlu diperhatikan, antara lain lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu jalan, dan fasilitas penyeberangan.
SIRKULASI KENDARAAN
Secara hierarki dibagi menjadi 2 jalur kendaraan, yaitu:
–Jalur distribusi, jalur untuk gerak perpindahan lokasi (jalur cepat)
–Jalur akses, jalur yang melayani hubungan jalan dengan pintu masuk bangunan
Kedua jalur tersebut perlu dipisah untuk memperlancar lalu lintas. Fasilitas penunjang berupa rambu-rambu lalu lintas dan ruang parkir harus disesuaikan dengan ruang yang tersedia.
KRITERIA JALAN RAYA
JARINGAN PRIMER
-Jalan arteri primer
-Jalan kolektor primer
-Jalan lokal atau lingkungan primer
JARINGAN SEKUNDER
-Jalan arteri sekunder
-Jalan kolektor sekunder
-Jalan lokal / lingkungan sekunder
NAMA-NAMA BAGIAN JALAN
1. DAERAH MILIK JALAN
2. DAERAH MANFAAT JALAN
3. DAERAH PENGAWASAN JALAN
4. BAHU JALAN
5. BADAN JALAN
SISTEM GRID
Biasanya terjadi karena adanya perpotongan jalan yang saling tegak lurus satu sama lain dengan lebar jalan yang rata-rata sama. Biasanya digunakan pada lahan yang datar atau sedikit bergelombang, dan tidak jarang penerapannya kurang baik, serta menghasilkan pemandangan yang monoton atau penanganan topografi yang kurang simpatik.
S I S T E M L I N E A R
Pada dasarnya sistem linier merupakan pola garis lurus yang menghubungkan dua titik penting. Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang cenderung terjadi pada sistem ini, maka diadakan suatu penyaluran yang dikenal dengan “sistem loop”, suatu jalan “melambung” yang keluar dari jalur utama tadi di titik yang lain.
S I S T E M R A D I A L
Suatu sistem radial mengarahkan lalu lintas menuju suatu pusat umum yang padat dengan berbagai aktivitas. Karena pusat itu bersifat tetap dan kaku sehingga sukar diubah, untuk mengatasi hal tersebut di beberapa tempat di bagian luar daerah pusat sering ditambah dengan sistem “Ring”. Sistem Ring dapat memberi kesempatan jalan keluar bagi arus lalu lintas yang bermaksud melewati daerah pusat tersebut.
SISTEM KURVALINIER
Sistem kurvalinier merupakan gabungan dari pola garis lurus dan garis lengkung, yang memanfaatkan topografi, dengan cara mengikuti bentuk lahan sedekat mungkin. Pada sistem kurvalinier jalan-jalan tembusnya lebih sedikit dibanding dengan sistem grid, cul-de-sac, atau jalan buntu yang mempunyai panjang maksimum 150 meter, sering digunakan.
P A R K I R
Parkir adalah tempat pemberhentian kendaraan dalam jangka waktu yang lama atau sekedar bergantung keadaan dan kebutuhannya (Wicaksono, 1989)
Luas dari tempat parkir tergantung dari beberapa variabel :
•Jumlah pemilikan kendaraan
•Jenis kegiatan dari pusat aktivitas yang akan dilayani
Menurut macamnya parkir dibedakan menurut cara penempatannya :
a. Parkir tepi (on street parking)
Parkir tepi ini menguntungkan bagi pengunjung yang menginginkan dekat dengan tempat yang dituju. Tapi idealnya parkir sistem ini harus dihindari, karena akan mengurangi lebar efektif jalan, yang seharusnya diperlukan untuk kendaraan bergerak
b. Parkir di luar jalan (off street parking)
0 komentar:
Posting Komentar